Senin, 28 Desember 2009

"kisah berkisah : Hentak Menyentak, Luluh Sontak"

Keinginan atau Logika (kah)?

Ekonomi yang kian mencekik
Harapan melengking memegakkan kuping
Usaha dihardik
Dunia memang licik

“Aku muak dengan kehidupan yang jelata!!”

Kain penutup tubuhmu telah kau gadaikan
Padahal :
Peluh telah aku kuras
Tulang telah aku remukkan
Kulit telah aku panggang
Wajahku brewokan
Dayaku tanpa helaan
“Apa ini tak cukup, hah??”

Pintamu semakin kau lagakkan
Aku tak mampu belikanmu harta
Seperti mereka dengan kerling mobil mewahnya
Bahkan berkacapun bisa di cat hitamnya
Hingga bekas-bekas asuhan waktupun jelas nyata
Walau tersembunyi dalam parutan harta
Hingga mulus bak intan
Terjaga polesannya
Karatnya jadi berharga

“Tapi hasilmu tak seberapa?!
Sementara lubang kian menganga hendak menerkam
Dan giginya yang tajam ..”

“Itulah rezekiku!!
Itulah sayang-NYA untuk kita,
Itulah bagian harta kita,
Itulah buah dari benih dan bibit kita,
Itulah kita sekarang!”

“Aku tak butuh itu!
Aku butuh makan!
aku butuh berlian!
aku butuh kesenangan!
Aku perlu kebutuhan!”

Diam!!

Dalam doa yang terkarang
Usaha kian mahal menggarang
Mungkinkah lakukan yang terlarang?
Nafsu selalu menyerang
Apakah aku harus “menyeberang??”
Hingga lamunan jadi kenyataan

Tapi ..
Tidak!!
Tuhanku Maha Penyayang
Tuhanku Maha Melihat
Tuhanku Pemberi Rezeki
Tuhanku, Hakim yang Adil

Sabarlah..!!
Kau kubekam dalam kealpaan
Hingga aman kau kawan
Tak kuizinkan menyanksikan
Tutuplah matamu, tenang ..
Rasakan nafasmu
Alir darahmu
Degup jantungmu
Adakah ia mengeluh kau asuh?
Walaupun tempatmu kumuh

Syukurlah engkau
Istighfar,
Tawakal
Niatmu, benarkan!
Maka undangan nikmat-NYA
Akan kau terima sebagai kabar

Bukan malah berpangku tangan
Menengadah tanpa lelah
Inginmu berkisah
Logikamu kalah
menyerah

Dia "GIE" zi di Negeriku

sipil dibongkar
ditelisik hingga urat-urat itu longgar
koar-koar
orde lama
orde baru
BUBAR!!

penakhluk gunung
pemikir subur
motivator tanpa kendur
dia kesepian

apakah benar yang aku kerjakan?
pemuda begitulah
tonggak bangsa
asal usul negara
kembalikan pada asalnya!

Idealis, Realis

hingga titik di pembaringannya
sebagai pemuda
dengan umur adanya

kemana dia?

adakah menuju gerbang reinkarnasi
jadi pemuda kini?

Rabu, 02 Desember 2009

"Nafas"

Mengalun dalam rongga
Hempaskan penuh sisa, lega
Larut dalam alir darahnya
Ada kehidupan, ada nama-NYA

Handil Bhakti,
37th. 02122009, 3.49 am WITa
Rangka menyusun sujud lail

Kamis, 26 November 2009

"Buatmu Maaf itu"

9.08 pm WITa
26112009.

Buatmu,
Hari ini sama seperti hari sebelumnya dan besok
Dari alur waktu 24 jam tanpa detik lain setelahnya
Walau beda tanda-tanda karang dalam rentang masa itu
Banyak kata, seiring perbuatanku padamu
Pasti banyak khilaf yang terbentuk
Sengaja atau tidak dimaksudkan dahulu
Satu-satu, Kian menumpuk

Selama ini
Adakah Kuat hatimu menadahnya selalu ?

Ada senyum
Ada dentum
Diam
Marah
Tertawa
Tangis
Ini itu
Begini begitu
Lain-lain yang terungkit
Bentukanmu jua aku
Bersama dalam waktu

Maafku
Atas segala kata-kata
Lika-liku-laku aku
Buatmu

sudikah menerima ampun maafku ?

sekali lagi buatmu
selalu
yang bersamaku
atau jauh menerawangku

kembalikan fitrahku
dengan doamu
ikhlasmu
kamu
dan terimalah atas serahku
maaf itu

9.37 pm WITa
Mawar dua
dan aku berputar-putar di situ




"Soalku dan Jawabmu"

03.31 am WITa
Kamis, 261109 @ Handil Bhakti

satu soalku berdesir
seraya menyisir
Jawab yang terisolir
Dalam tenangnya, dia menafsir

: Aku
tersebarlah pikir
dalam bombardir
tanya-tanya terus hadir
hingga kumeringkuk
isi cangkirku belum cukup
hausku kian mengerik, aku bergidik
mecari bantuan carik
tuk menemukan larik-larik
dengan pekik
aku berisik
"Apa beda sajak dan puisi ?"


: dia
sang Amir
tanpa cibir
terus mengukir
pahatan pada cangkir si anak
sekaligus menuang terik
sebagai isi yang menarik
untuk ditelisik

"Sajak adalah Kehidupan,
Puisi adalah Kita"



4.03 am WITa,
sahur,

Rabu, 25 November 2009

Menerka Akhirnya : Kebisaannya (Manusia)

Handil Bhakti,
25112009, 9.17 pm WITa

Menerka Akhirnya

Hilir mudik menggagas di atas dunia
Memutar balikan fakta yang ada
Dengan keterbatasannya
Akal, pikiran, tanpa paham langgam

Tangkas menggambarkan
Membentuk opini
Meringkukkan nurani
Hati dipagari, tak digunakan memaknai
Ketakutan mencengkam
Arah di depan menggamit sepuhan lamunan

Nyatapun dilayangkan
Membumbung tak karuan
Hilang di antara puing-puing ingatan

Bumi digetarkan
Ombak diliarkan melecut gelombang
Gunung-gunung melahirkan
Daratan dilantakkan, diisap bentukan lempengan
Hancur, sekian
Meratakannya tanpa ada ikatan

Iman beterbangan
Insan hanya teriakan
Lari, tunggang langgang
Hapuskan garis tangan pada bagian yang merugikan
Kemana hendak menyembunyikan
Darat, laut, atau udarakah ?

: Trial and Error
Bermacam sarana diungkapkan
Ilmu pengetahuan
Teknologi
Memutar kebisaan, macam-macam
Penasaran diandalkan
Pengalaman, perlukah ?

Celah, tetap tidak ditemukan
Setelah terompah diperdengarkan,
Hanya gamang, mati (kemudian)
Dibangkitkan ??

Cuma bencana, bukan AKHIR
Masih dapat terselamatkan
Beberapa bagian alam

Adakah mengambil pelajaran ?
Atau malah hanya “singgahan intelektual” ?
Dari lakon dengan alur fiktif belaka
Referensi besutan


9.53 pm WITa
“sembari memperhatikan film 2012”

Selasa, 24 November 2009

"Masih"




Banjarmasin,
Selasa, 24/11/09 : 11.14 pm WITa

Masih berkutat di sekitar komputer,
Masih sibuk dengan Kata Kata dan FB,

Masih bisu dalam pikir,
Masih cari untuk bentuk,
Masih ribut, mengamuk
Masih pikir, berkecamuk
Masih larut tanpa ingkut,

Masih,
Meramu untuk keruk

Ilmu yang kian banyak tersangkut
disambut, teguk
dari kantung - kantung yang sarat tanpa lapuk

Masih lanjut ..
memecah sambut,

11.29 pm WITa
SHinE,



Photo by

Senin, 23 November 2009

"MP Ku"


Assalamu'alaikum ..

Banjarmasin, 23/11/2009
11.04 pm WITa

"Malam Pertama"(MP) ku dengan blog, baru ini aku menyentuhnya, mengoyak isi tubuhnya.
(^_^) ..

Sebelumnya ga' ada ketertarikanku untuk belajar blog, hingga seseorang menyarankan dalam marahnya (wujud sayangnya menurutku, ^^) supaya aku bisa memulai mengenalnya (si Blog), ini jawabanku untuk pertanyaannya "Kapan kamu siap ?!".
"Sekarang Aku Siap!! Sangat ..," Yakinku mengungkap.

Walaupun Materiku ga' ada, ga' siap, tapi sebutan "Anak Bodoh"nya selalu terngiang di kupingku yang masih tabu dengan "kata kotor" itu. Nyatanya memang itulah lecutan paling keras buatku, terutama dalam seret belajarku mencari ilmu pada "pengalaman" baru itu, apalagi di dunia maya yang baru aku jajahi kurang lebih 1 tahun ini di wilayah per'Facebook'annya (saja). Bila mahu berkunjung ke 'FB'ku silakan aja ke al.shine000@gmail.com, ada beberapa notes saya lo di sana (yang masih jauh dari kata bagus, namanya juga "Belajar"), hehhee,teteup promosi.com, =P
silakan mampir, datang berkunjung ke gubukku di sana ya !!

Baiklah, kita mulai saja, kita lanjutkan saja, toh nanti juga bisa karena terbiasa..
insyaAllah, doakan yah ..

aku mahu belajar menulis, aku mahu belajar kata kata, aku mahu tahu banyak mengenai makna, aku mahu mengenal bahasa dan bagiannya, seterusnya mengenai hal yang berhubungan dengan "mereka-mereka" yang mahu aku dapat titel "BISA".
walaupun perlu masa, "Orang-Orang Terbiasa", lingkungan, dan rasa yang lebih peka jua pengetahuan yang lebih dalam untuk pegangan mencari'nya'.


aku masih belajar ..
banyak kurang yang harus diperiksa,
mohon tambahkan dengan kata nasihat walau dalam wujud cela atau puji (kalau bisa),
tuk' membangun rangkaku, memperkokoh pijakku, memancangkan asaku ..
doa juga perlu,
bantulah aku ..

Alhamdulillah yaa Rabb, KAU terus sirami aku dengan rahmat memahat kesempatan pada celah masa yang tertitipkan dalam raga dan jiwaku yang KAU pegang Ruhnya,
terimakasih juga buatnya, Yanda Kikaku. ^^


11.48 pm Wita.

wassalam,
S H I N E,